Hubungan antara sistem informasi dan manajemen untuk
keperluan pendidikan
Sistem adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai beberapa tujuan.
Informasi sendiri
mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang
lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Manajemen adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Antara sistem, informasi dan manajemen dapat
dihubungkan dan menjadi suatu kesatuan yang utuh. Sistem yang berupa
seperangkat komponen seperti SDM, Sumber daya operasi (software dan hard
ware), jaringan komunikasi dan lain sebagainya dapat digunakan untuk
menerima, mengolah, menghasilkan dan menyebarluaskan berbagai hasil pengolahan
data yang berupa informasi. Agar proses penerimaan sampai dengan penyebarluasan
informasi sesuai tujuan yang dicita-citakan, maka dibutuhkan seni pengelolaan
berupa ilmu manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian berbagai komponen yang terlibat dalam sistem organisasi untuk
keperluan pendidikan.
Sistem
transformasi dalam SIM dan aplikasinya untuk kebutuhan pendidikan
Pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini
membutuhkan keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan
peran dan keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. Dengan meningkatnya kecenderungan
organisasi berteknologi digital,tidak terkecuali organisasi kependidikan, maka
sistem informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas
hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi
mengenai perkembangan politik terakhir. Satu alasan mengapa sistem informasi
memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi adalah
karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya
biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut. Semakin baiknya kemampuan
komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan
organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru
dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan
waktu. Jaringan-jaringan ini telah
mentransformasikan
ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi. Jaringan yang terluas dan terbesar
yang digunakan adalah internet. Hampir setiap orang di seluruh dunia ini, baik
yang bekerja di dunia sains, pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis
menggunakan
jaringan
internet untuk bertukar informasi atau melakukan transaksi. Dalam dunia
pendidikan, pemanfaatan jaringan internet, memudahkan dalam pengolahan dan
penyebarluasan informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah seputar
pendidikan.
Seperti contoh pendataan guru yang telah mendapat
sertifikasi di kota Bandung. Informasi atau hasil pendataan ini dibutuhkan oleh
Dinas pendidikan, sekolah-sekolah di kota Bandung, guru-guru, siswa, dan masyarakat
luas. Dengan adanya internet, data ini dapat di upload dan diakses oleh
berbagai kalangan, khususnya kalangan yang bergerak di bidang pendidikan.
Sistem
ketenagaan dalam SIM di bidang pendidikan
Ketenagaan
dalam
SIM adalah personel-personel yang terlibat dalam pengelolaan informasi.
Manusia sebagai penyedia dan pemakai informasi merupakan bagian
integral
dari sistem informasi. Pemahaman terhadap unsur manusia membantu
memahami
mengapa suatu sistem tidak cocok untuk setiap orang. Dengan keragaman
watak,
minat dan latar belakang tiap individu, maka personel-personel dalam
pengelolaan informasi harus ditempatkan sesuai dengan kapabilitas yang
dimiliki
oleh individu dan sesuai dengan tuntutan organisasi yang telah
dirancang. Pengelola
sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh
karena itu
bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level
manajemennya.
a.Manajemen
Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan.
b.Manejemen
Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
c.Manejemen
Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
d.Operator: untuk
pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Jika tadi pemaparan
di atas lebih kepada bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai
dengan level manajemen, maka personel dapat juga digolongkan menurut
Pengelolaan operasi (SDM) yang meliputi:
- Clerical
personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan
inquiry= operator).
- First
level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan,
penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan
level menengah ke bawah.
- Staff
specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan
berkala,permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung
identifikasi masalah dan peluang.Daftar rujukan :